inspirasipendidikan.com_
MisterQu begitu masyarakat Ponorogo mengenalnya. Sebuah nama lembaga pendidikan
dibawah naungan Yayasan Qurrota A’yun Ponorogo. Misterqu sejatinya adalah
Madrasah Ibtidaiyah Tahfidz dan Enterpreneur. Sesuai dengan Visinya yaitu membentuk
generasi Qur’ani dan Enterpreneur, maka berbagai keterampilan pendukung lainnya
juga diberikan kepada para siswa-siswinya. Salah satunya adalah pelatihan
menulis yang disesuaikan dengan level kemampuan literasi anak usia pendidikan
dasar. Shooting adalah akronim dari Short story training. Sebuah
pelatihan menulis cerita pendek bagi siswa-siswi kelas 5 dan 6 MisterQu. Bagi
sebagian besar orang mungkin mengira akan sulit untuk mengajarkan keterampilan
menulis cerita pendek, tetapi tidak bagi para siswa dan siswi di sekolah ini,
karena setiap tahun buku-buku karya peserta didik berhasil diterbitkan. Misalnya,
buku Kumpulan Cerpen “Kami yang Tak Pernah Biasa’ karya siswa-siswi kelas 6
tahun 2025. Kemampuan Literasi inilah yang ingin terus dibangkitkan oleh Kepala
MI Tahfidz dan Enterpreneur Qurrota A’yun, Lia Anies Winianti, M.Pd. Bersama jajarannya
Kepala Madrasah berhasil memajukan lembaga yang dipimpinnya hingga mendapatkan
peringkat akreditasi “UNGGUL”.
Tidak
mengherankan jika acara pelatihan ini menyenangkan karena penyampaian yang
mudah dipahami, mulai dari dasar, dan penuh ketelatenan dalam membimbing. Keberanian
peserta didik untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari trainer menunjukkan
kegiatan berlangsung dua arah. Anak-anak merasa nyaman sehingga tidak terasa
lebih dari 2 jam berlalu dengan cepat. Dalam kesempatan itu, Ibu Afrilia
menjelaskan pengertian Cerpen, ciri-ciri cerpen, langkah mudah untuk menulis
cerpen bagi anak usia pendidikan dasar, dan meminta anak-anak menulis dalam
beberapa paragraf serta menceritakan kembali apa yang ditulisnya secara lisan.
Dengan demikian, selain menulis, secara tidak langsung peserta didik juga
dilatih berani untuk mengasah keterampilan public speakingnya.
Sebagai
apresiasi dari Ibu Afrilia, beberapa siswa yang berani bertanya, menulis dengan
hasil yang bagus, dan berani tampil menceritakan kembali cerpennya secara
lisan, diberikan hadiah cendera mata dari penerbit CV. Pustaka El Queena dan
beberapa buku cerpen yang telah diterbitkan.
Pada
akhir acara pelatihan menulis cerpen ini, Ibu Afrilia sebagai seorang trainer
professional memberikan motivasi mengapa menulis itu penting. Menurutnya menulis
adalah mengukir peradaban di masa kini dan di masa depan. “Dengan membaca kita
mengenal dunia, dan dengan menulis kita dikenal dunia.” Tegasnya. “Imam Al
Ghazali pernah mengatakan bahwa jika kamu bukan anak seorang raja, bukan anak
seorang ulama, maka menulislah. Karena orang lain akan mengenal kamu dari
bentangan pikiran-pikiran yang kamu tuangkan dalam tulisan. Tidak perlu
menunda, mulailah menulis. Dan jadilah generasi yang bermanfaat tidak hanya
bagi diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga, lingkungan sekitar kamu dan
membanggakan bangsamu melalui karya-karya hebatmu.” Imbuhnya.
0 comments:
Posting Komentar