f ' Inspirasi Pendidikan: Sastra

Inspirasi Pendidikan untuk Indonesia

Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi, juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan.

Bersama Bergerak dan Menggerakkan pendidikan

Kurang cerdas bisa diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki (Bung Hatta)

Berbagi informasi dan Inspirasi

Tinggikan dirimu, tapi tetapkan rendahkan hatimu. Karena rendah diri hanya dimiliki orang yang tidak percaya diri.

Mari berbagi informasi dan Inspirasi

Hanya orang yang tepat yang bisa menilai seberapa tepat kamu berada di suatu tempat.

Mari Berbagi informasi dan menginspirasi untuk negeri

Puncak tertinggi dari segala usaha yang dilakukan adalah kepasrahan.

Tampilkan postingan dengan label Sastra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sastra. Tampilkan semua postingan

Minggu, 13 April 2025

MENGHASILKAN CUAN DARI MENULIS CERITA FIKSI


Afrilia Eka Prasetyawati, M.Pd : Penulis

Menulis fiksi merupakan kegiatan yang menyenangkan dan penuh dengan imajinasi. Bagi banyak orang, ini merupakan cara untuk mengekspresikan diri, membangun dunia, dan berbagi cerita dengan orang lain. Namun, bagi para pemula, memulai menulis fiksi bisa terasa sulit. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, seperti ide cerita, karakter, plot, dan gaya bahasa. Kendati demikian, sekarang ini banyak kita jumpai penulis cilik yang dapat menghasilkan karya tulis fiksi seperti cerpen, novel, dll. tentu saja hal ini memerlukan ketekunan dalam melatih keterampilan menulis sehingga berhasil menjadi seorang penulis yang professional. Bahkan dapat menghasilkan cuan sendiri selagi masih duduk di bangku sekolah.

Nah, Berikut adalah kiat-kiat yang dapat membantu Anda menghasilkan karya tulis fiksi yang menawan:

1. Temukan Ide Cerita yang Menarik

Langkah pertama adalah menemukan ide cerita yang menarik. Ide ini bisa datang dari mana saja, seperti pengalaman pribadi, berita, buku, film, atau bahkan mimpi. yang terpenting adalah ide tersebut membuat Anda bersemangat dan ingin terus menulisnya.

Coba tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut untuk membantu menemukan ide:

  • Apa yang ingin saya sampaikan melalui cerita ini?
  • Tema apa yang ingin saya angkat?
  • Genre apa yang ingin saya tulis?
  • Siapa karakter utama saya?
  • Apa yang akan mereka hadapi?

2. Kembangkan Karakter yang Berkesan

Karakter adalah jantung dari setiap cerita fiksi. Pembaca harus dapat terhubung dengan mereka dan peduli dengan apa yang terjadi pada mereka. Luangkan waktu untuk mengembangkan karakter Anda dengan baik. Berikan mereka kepribadian, latar belakang, motivasi, dan kekurangan yang unik. Semakin realistis dan kompleks karakter Anda, semakin menarik cerita Anda bagi pembaca.

3. Buat Plot yang Menarik

Plot adalah urutan peristiwa dalam cerita Anda. Ini adalah yang membuat pembaca terus membaca dan ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Karena itu, pastikan plot Anda memiliki awal, tengah, dan akhir yang jelas. Buatlah konflik dan ketegangan untuk menarik pembaca dan buat mereka menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Untuk pemula, Anda bisa memulainya dengan langkah sebagai berikut:

  • Perkenalkan konflik: Buatlah rintangan dan tantangan yang dihadapi karakter.
  • Tingkatkan ketegangan: Bangun rasa penasaran dan buat pembaca ingin terus membaca.
  • Selesaikan dengan memuaskan: Berikan kesimpulan yang logis dan berkesan bagi pembaca.

4. Gunakan Gaya Bahasa yang Menawan

Gaya bahasa Anda adalah cara Anda menggunakan kata-kata untuk menceritakan kisah Anda. Pilihlah kata-kata yang tepat dan deskriptif untuk membuat cerita Anda menjadi hidup. Gunakan dialog yang realistis dan perhatikan bagaimana karakter Anda berbicara.

Gunakan juga majas dan gaya bahasa lainnya untuk membuat tulisan Anda lebih menarik dan berkesan.

5. Bacalah Karya Fiksi Lainnya

Salah satu cara terbaik untuk belajar menulis fiksi adalah dengan membaca karya fiksi lainnya. Perhatikan bagaimana penulis lain mengembangkan cerita, karakter, dan plot mereka. Cobalah untuk meniru gaya penulis yang Anda sukai dan terapkan dalam tulisan Anda sendiri. Meskipun demikian, ketika Anda sudah terbiasa menulis, maka suatu saat akan menemukan style tersendiri yang khas atau berbeda dengan penulis lainnya.

6. Berlatihlah Menulis Terus Menerus

Semakin banyak Anda berlatih menulis, semakin baik Anda melakukannya. Cobalah untuk menulis setiap hari, bahkan jika itu hanya beberapa paragraf. Anda juga dapat mengikuti kelas menulis atau bergabung dengan komunitas menulis online untuk mendapatkan masukan dan dukungan dari penulis lain.

Jangan terpaku pada kesempurnaan: Fokuslah untuk menyelesaikan cerita terlebih dahulu. Atur waktu menulis: Luangkan waktu khusus untuk menulis secara konsisten. Gunakan alat bantu: Gunakan software penulisan atau aplikasi catatan untuk membantu proses kreatif Anda. Untuk mengembangkan karya tulis, Anda bisa menggunakan cara yang sederhana, yaitu:

  • Buatlah mind map: Tuliskan ide utama, karakter, plot, dan setting, lalu kembangkan detailnya.
  • Tulis poin-poin penting: Buatlah kerangka cerita yang berisi urutan kejadian dalam cerita Anda.
  • Gunakan jurnal: Catat ide, inspirasi, dan kutipan menarik yang bisa digunakan dalam cerita.

7. Jangan Takut untuk Mengedit

Menulis adalah proses yang berkelanjutan. Setelah Anda selesai menulis draf pertama Anda, luangkan waktu untuk mengeditnya dengan cermat. Bacalah ulang tulisan Anda dan carilah kesalahan tata bahasa, ejaan, dan konsistensi. Anda juga dapat meminta orang lain untuk membaca tulisan Anda dan memberikan umpan balik.

8. Bersabarlah

Menulis fiksi membutuhkan waktu dan usaha. Jangan berkecil hati jika Anda tidak langsung sukses. Teruslah berlatih dan belajar, dan pada akhirnya Anda akan menulis karya fiksi yang menawan.

9. Tips Tambahan:

  • Gunakan outline atau kerangka cerita untuk membantu Anda mengatur ide dan alur cerita Anda.
  • Lakukan riset jika Anda menulis tentang topik yang tidak Anda kenal.
  • Bacalah karya Anda dengan suara keras untuk membantu Anda mengidentifikasi kesalahan dan area yang perlu diperbaiki.
  • Jangan takut untuk bereksperimen dan mencoba gaya penulisan yang berbeda.
  • Yang terpenting, bersenang-senanglah dengan prosesnya! 

Menulis fiksi bisa menjadi kegiatan yang sangat rewarding. Dengan mengikuti kiat-kiat di atas, Anda dapat meningkatkan kemampuan menulis Anda dan menghasilkan karya fiksi yang menarik dan berkesan. Semoga tulisan ini bermanfaat. (Afrilia-13/04/2025)


Jumat, 11 April 2025

CARA EFEKTIF MENCIPTAKAN PUISI BERBAGAI GENRE

Membuat puisi merupakan sebuah perjalanan kreatif yang penuh eksplorasi dan ekspresi. Setiap genre puisi menawarkan keunikannya sendiri, memberikan ruang bagi penyair untuk menuangkan ide dan perasaannya dengan cara yang berbeda. Bagi pemula, terkadang begitu sulit untuk memulai, mungkin ada yang kesulitan menemukan tema yang sesuai, gaya bahasa yang belum maksimal dikuasai, kurangnya inspirasi dan banyak lagi alasan lainnya. Tetapi jangan khawatir, kami akan memberikan solusi berupa panduan untuk menghasilkan puisi dengan berbagai genre sebagai berikut:

1. Temukan Inspirasi dan Tema:

  • Amati sekitar: Perhatikan hal-hal kecil di sekitar Anda, seperti interaksi manusia, keindahan alam, atau fenomena sosial. Temukan momen yang memicu rasa ingin tahu dan dorongan untuk mengekspresikannya.
  • Renungkan pengalaman: Tarik ingatan dan pengalaman pribadi, baik yang menyenangkan maupun menyedihkan. Gunakan pengalaman ini sebagai bahan bakar untuk puisi Anda.
  • Baca karya lain: Jelajahi berbagai genre puisi, dari klasik hingga modern. Perhatikan bagaimana penyair lain menggunakan bahasa, struktur, dan gaya untuk menyampaikan pesan mereka.

2. Pilih Genre yang Tepat: Terdapat berbagai macam genre dalam puisi, tergantung mana yang paling cenderung anda sukai, seperti:

  • Puisi Lama:
    • Pantun: Gunakan pola A-B-A-B dengan rima dan irama yang teratur. Ceritakan kisah singkat atau sampaikan pesan moral dalam empat baris.
    • Syair: Ciptakan bait-bait dengan empat baris dan rima A-A-A-A. Tuliskan cerita sejarah, legenda, atau kisah cinta dengan gaya bahasa yang indah.
    • Talibun: Buatlah bait-bait dengan jumlah baris genap, minimal 8 baris. Ceritakan kisah panjang dengan irama dan rima yang memikat.
    • Gurindam: Susun dua baris per bait dengan rima A-A. Tuliskan nasihat, petuah, atau filosofi hidup dengan gaya bahasa yang puitis.
  • Puisi Modern:
    • Puisi Naratif: Ceritakan sebuah kisah dalam bentuk puisi, seperti perjalanan, petualangan, atau kisah cinta. Gunakan struktur bait yang bebas dan bahasa yang ekspresif.
    • Puisi Lirik: Ungkapkan perasaan dan emosi Anda secara langsung. Gunakan bahasa yang figuratif dan imajinatif untuk menciptakan suasana dan makna yang mendalam.
    • Puisi Deskriptif: Lukiskan gambaran detail tentang suatu objek, tempat, atau peristiwa. Gunakan bahasa yang sensual dan kaya untuk membangkitkan indra pembaca.
    • Puisi Bebas: Ekspresikan diri Anda dengan bebas tanpa terikat aturan rima, irama, atau struktur bait. Gunakan bahasa yang kreatif dan inovatif untuk menyampaikan pesan Anda.

3. Kembangkan Puisi Anda:

  • Buatlah kerangka: Tuliskan ide-ide utama Anda dalam bentuk poin-poin atau kalimat singkat. Susun kerangka ini menjadi struktur bait yang logis dan koheren.
  • Pilih kata dengan cermat: Gunakan diksi yang tepat untuk menyampaikan makna dan nuansa yang Anda inginkan. Pertimbangkan majas, seperti metafora, simile, dan personifikasi, untuk memperkaya bahasa Anda.
  • Perhatikan struktur dan irama: Atur bait dan baris dengan rapi. Gunakan rima dan irama yang sesuai dengan genre puisi yang Anda pilih.
  • Revisi dan edit: Bacalah puisi Anda dengan seksama dan perhatikan apakah ada bagian yang perlu diperbaiki. Pertimbangkan masukan dari orang lain untuk membantu Anda menyempurnakan karya Anda.

4. Tips Tambahan:

  • Gunakan alat bantu: Ada banyak kamus online dan aplikasi penulisan puisi yang dapat membantu Anda menemukan kata yang tepat dan menyusun puisi dengan lebih mudah. Perbanyak membaca karya-karya puisi dari berbagai referensi termasuk antologi puisi, mengikuti komunitas puisi, sering-seringlah mengikuti lomba baca puisi atau mendengarkan penyair membacakan karyanya secara langusung.
  • Ikuti komunitas puisi: Bergabunglah dengan komunitas puisi online atau offline untuk mendapatkan inspirasi, saran, dan kritik dari sesama penyair.
  • Jangan takut untuk bereksperimen: Cobalah berbagai genre dan gaya puisi untuk menemukan suara dan identitas Anda sebagai penyair.

Menulis puisi adalah proses yang terus berkembang. Semakin banyak Anda berlatih, semakin terampil Anda dalam menuangkan ide dan perasaan Anda ke dalam bentuk puisi yang indah dan bermakna. Tetaplah berkarya dan nikmati perjalanan kreatif Anda! (HARY,11/4/2025)

Rabu, 12 Maret 2025

Kisah Raja Waskita Leksana dan Patih Garda Jaladara dari Kerajaan Kencana Arum

Oleh: Shakayla Adzkiya El Queena H

inspirasipendidikan.com_ sahabat inspirasi pendidikan, hidup memang memiliki rahasianya sendiri. Beberapa peristiwa yang terjadi tekadang sulit untuk dipahami bahkan seringkali manusia berprasangka negatif terhadap apa yang menimpa. Pada kesempatan ini saya akan menceritakan sebuah kisah inspiratif semoga bermanfaat.

Pada zaman dahulu, terdapat sebuah kerajaan yang rakyatnya hidup sejahtera, gemah ripah loh jinawe, tata tentrem kerta raharja. Tentu saja jika ada kerajaan yang begitu makmur kehidupan rakyatnya pastilah pemimpinnya adalah seorang yang arif bijaksana, amanah menjalankan kepemimpinannya sebagai seorang raja, dan para punggawa kerajaannya juga memiliki nasionalisme, patriotisme dan loyalitas tinggi kepada sang raja. Kerajaan itu bernama Kerajaan Kencana Arum yang dipimpin seorang raja bernama Raja Waskita Leksana. Patihnya yang pandai dan bijak, ahli strategi bidang pemerintahan dan pertahanan keamanan bernama Patih Garda Jaladara. Dua orang Petinggi kerajaan tersebut memiliki pengaruh besar dalam membentuk kerajaan yang makmur, dan wibawa mereka berdua menyebabkan para Menteri, Tumenggung dan Adipati segan, sehingga menjalankan kepemimpinannya dengan baik, tidak pernah melakukan korupsi. Selain itu, kesaktian sang Raja dan Patih yang termashur, menyebabkan kerajaan Kencana Arum disegani oleh kawan maupun lawan.

Raja Waskita Leksana dan Patih Garda Jaladara sejatinya adalah teman sejak kecil, mereka memang terlahir dari kalangan bangsawan di lingkungan keratin. Meskipun demikian, didikan dari orang tua mereka sangat baik, sehingga mereka tidak angkuh, sombong dan tetap mencintai rakyatnya. Mereka memiliki kegemaran yang sama yaitu berburu di saat ada waktu luang. Singkatnya mereka ini ibaratnya dwi tunggal. Dua orang tetapi memiliki banyak kesamaan dalam kegemaran, tata pemerintahan, strategi perang dan olah kanuragan, serta hal-hal lainnya.

Pada suatu hari, Raja Waskita Leksana bertitah,” Patih Garda Jaladara, sudah lama kita tidak pergi berburu di hutan.”

“ Benar baginda, apakah baginda bermaksud berburu di hutan lagi?” jawab sang Patih.

“Ya, saya ingin sekali berburu rusa, kelinci hutan dan hewan hutan lainnya. Pasti menyenangkan. Ya.. sekedar meregangkan otot dan melonggarkan pikiran kita dari beban memikirkan kerajaan ini walaupun hanya beberapa saat.” Kata sang Raja sambil menatap sang patih.

Patih pun menjawab, “Kalau begitu biar hamba persiapkan segala sesuatunya, para pengawal yang bertugas ikut selama berburu dan beberapa perbekalan yang akan kita perlukan nantinya.”

“Baiklah, kita berangkat besuk pagi ya, Patih juga harus ikut berburu. Jangan lupa bawa anak panah dan busur pusaka saya.” Sahut sang raja dengan sorot mata berbinar-binar.

Maka berangkatlah rombongan kerajaan tersebut. Sesampainya di dekat hutan mereka membagi kelompok tujuannya untuk mendapatkan hasil buruan yang lebih banyak. Sang Raja bersama 4 orang prajurit pengawal dan sang Patih. Kelompom prajurit lainnya menyebar ke sisi hutan lainnya. Seekor menjangan bertanduk menyelinap di antara rerimbunan pepohonan, hal itu menarik perhatian sang raja. Maka segera dia menarik brosurnya dan melesatkan anak panah ke arahnya. Tapi sayangnya meleset. Raja kemudian marah dan menyerukan para prajurit untuk mengejarnya. Tinggalah Raja dengan patihnya yang menunggu di tengah hutan terebut.

Patih membuka pembicaraan, “Baginda raja apakah engkau tidak akan memarahi para prajurit jika mereka gagal mendapatkan menjangan tersebut?”

“Tentu saja tidak, yang penting mereka sudah berusaha, nanti saya sendiri yang akan mendapatkan hewan buruan itu, bahkan binatang buas sekalipun seperti harimau bisa saya dapatkan.” Kata sang Raja sedikit jumawa.

Patih hanya mengangguk tersenyum,” Benar Baginda, tetapi ini adalah hutan lebat yang jarang disinggahi manusia, maka kita tetap harus hati-hati.”

“Santai saja, tidak usah khawatir Patih, bukankan kita sudah sering berburu di hutan ini.” tegasnya.

“oiya, patih bagaimana kalau ternyata sampai seharian ternyata kita tidak mendapatkan buruan?” tanya Raja mulai bimbang.

“Berarti itu kehendak Tuhan, dan pasti kehendak Tuhan adalah yang terbaik, Karena Tuhan begitu menyayangi hamba-Nya.” Jawab Patih penuh kebijaksanaan.

“Haah .. sudahlah, ayo kita lanjutkan lebih masuk ke dalam hutan.” Ajak Raja sambil melangkah mendahului Patih.

Tetapi beberapa saat kemudian dari arah depan, terdengar suara auman yang menggetarkan dada bagi siapa saja yang mendengarnya. Seekor hewan berbulu, besar dan kuat dengan kuku-kuku tajam, matanya tajam seolah menyala. Tidak salah lagi, seekor raja hutan, Singa hutan yang berjarak hanya 3 meter dari depan Raja dan Patih. Tiba-tiba menatap tajam dan berancang-ancang untuk melompat menerkam Raja. Sang Raja mengetahui bahaya yang akan menimpanya, maka dia pun bersiap untuk mempertahankan diri dan melawan Singa itu. Meskipun raja memiliki olah bela diri yang baik, tetapi keperkasaan Singa ini memang luar biasa, selain tubuhnya yang besar, tenaganya juga sangat kuat. Raja pun dibuat tersungkur kepalanya tercakar berdarah. Bahkan salah satu jarinya terputus karena kena gigitan taring singa.

Dia berteriak, “Patih.. Patih di mana kamu, ayo cepat bantu aku.. tolong aku..?

Anehnya Patih malah tidak terlihat, maka Raja pun harus berjuang seorang diri, dan ketika lompatan singa itu menerjang dengan kekuatan penuh ke arahnya, Raja sudah pasrah, karena panah dan busur yang dia bawa sudah tidak berarti apa-apa bagi Singa. Dan tepat ketika Singa hendak menerkam kepala Raja. Tiba-tiba sekelebat bayangan dengan cepat bergerak, semburat darah muncrat dari leher singa.

“Achh… Tamat kamu sekarang.” Patih berdiri tepat di depan raja, Tangannya mengenggam kokoh pedang yang menancap di leher Singa besar itu.

“Baginda, tidak apa?” tanya Patih gugup.

Raja mendesah kesakitan, “Kemana saja kamu Patih? ketika aku berduel dengan singa kamu malah menghilang, lihat ini jari kelingkingku hancur, kepala dan punggungku terluka parah!”
“Ampun Baginda, tadi hamba mencari pedang yang tertinggal ditempat kita singgah tadi begitu tahu kalau ada Singa yang mendekat.” Jawabnya merasa bersalah.

“Sudah-sudah, sekarang kumpulkan semua prajurit kita kembali ke Istana. Bakar kayu, keluarkan asap sebagai tanda berkumpul semua prajurit kita.” Perintahnya dengan nada marah dan menahan rasa sakit.

Sesampai di Istana, seluruh tabib istana segera mengobati Raja dengan segenap kemampuannya. Berita tentang Raja yang hampir mati ini pun tersebar dengan cepat. Para penasehat istana kemudian menyalahkan Patih, dan menyampaikan kepada Raja agar memberikan hukuman kepada Patih. Raja yang masih jengkel dan emosi itupun kemudian memanggil patih dan memberikan hukuman berupa penjara kepada Patih. Tetapi sebelum menjebloskan ke dalam penjara dia sempat bertanya kepada Patihnya.

“Patih Garda Jaladara, karena kelalaianmu menyebabkan aku hampir mati diterkam singa, maka sebagai hukuman, kamu akan aku jebloskan ke dalam penjara.” Tegas Raja Wakita Leksana.

“Hamba menerima hukuman ini baginda, hamba yakin Tuhan memiliki rencana yang baik untuk hamba dan untuk baginda sendiri.” Sahut Patih pasrah.

Hari-hari berlalu, bulan berganti bulan. Suasana kerajaan tetap seperti sebelumnya. Raja pun sudah sembuh dan kembali lagi ingin melakukan hobinya berburu lagi di hutan. Maka berangkatlah Raja dengan dikawal beberapa prajurit pilihan. Sampai di tengah hutan, mereka pun berburu hewan-hewan yang ada hingga lupa dan tersesat jauh ke dalam hutan. Bahkan Raja pun tersesat seorang diri terpisah jauh dengan para pengawalnya. Kejadian naas pun terjadi, Raja Waskita Leksana ditangkap oleh suku primitif yang tinggal di dalam hutan itu. Raja diikat dan diserahkan kepada ketua Suku. Raja akan dijadikan tumbal persembahan bagi dewa dan leluhur suku tersebut. Karena dalam kepercayaan suku itu, tumbal seorang pemuda tampan akan mendatangkan keberkahan bagi Suku mereka. Darah yang menetes akan menyuburkan tanahnya. Maka dipilihlah tumbal atau persembahan terbaik. Tetapi tepat sebelum Raja hendak dieksekusi, mata Sang Ketua Suku melihat bahwa kelingking kanan sang Raja tidak ada. Tumbal itupun cacat dan tidak akan diterima oleh dewa dan leluhur suku itu.

Ketua suku segera menginstruksikan rakyatnya untuk pergi dari altar persembahan dan mencari tumbal yang lainnya. Raja pun dibiarkan terikat di altar persembahan dan tidak bisa berkutik sama sekali. Ketika para penduduk suku primitive itu sudah semakin menjauh dan hilang diantara rimbunnya belantara. Barulah para pengawal raja menemukan dan membawanya kembali ke Istana.

Beberapa hari pasca kejadian itu, Raja sering melamun dan merenungi kejadian yang menimpanya. Dia seketika teringat ucapan patih Garda Jaladara, “Tuhan pasti memiliki rencana yang baik untuk hambanya.” Maka diapun meminta prajuritnya untuk menghadapkan patih kepadanya.

“Patih, sekarang aku menyadari, ketika itu aku marah karena kelingkungku hancur digigit singa, dan aku lampiaskan amarahku dengan menghukummu. Tapi aku berikir jika saja kelingkingku masih utuh, maka pasti aku sudah mati menjadi tumbal suku primitif  di hutan itu. Jika Tuhan tidak menghadirkan Singa itu, mungkin tidak aka nada kejadian ini.” Papar sang Raja.

“Hamba mengerti  baginda, itulah kebenaran yang hamba sampaikan.” Jawab sang Patih singkat.

“Tapi, Patih, kalau memang Tuhan itu baik kepada kita. Mengapa Tuhan membiarkan aku menghkummu?” Tanya Raja Waskita Leksana.

“Jika baginda tidak memenjarakanku, pasti baginda akan mengajak untuk berburu agi di hutan. Dan jika hamba yang tertangkap, maka hambalah yang akan menjadi tumbal persembahan suku primitive itu. Untungnya baginda memenjarakan hamba.” Jawab Patih dengan sopan

Kata-kata patih itu menyadarkan Raja, bahwa emosinya sesaat membuatnya tidak jernih menilai jasa patihnya. Tetapi ada yang lebih penting lagi dia menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah kehendak-Nya. Dan asalkan bersabar maka, hikmah kebaikan pastilah ada. Semua sudah direncanakan dengan baik, atas kehendak yang Maha penguasa. Akhirnya Patih pun dibebaskan dan jabatannya sebagai patih dikembalikan lagi.

--- Tamat----

Shakayla (Penulis)

*Penulis adalah siswi kelas VIII ICP MTs N 2 Ponorogo

Minggu, 24 November 2024

PUISI: SEMANGAT PAGI GURUKU

Dalam Rangka menyambut Hari Guru Nasional tahun 2024, Kami hadirkan sebuah karya Puisi dari Afrilia Eka Prasetyawati, M.Pd. Sebuah karya yang menggambarkan bagaimana pengabdian tulus seorang guru yang tak lekang oleh waktu. Murid sebagai hasil didikan guru rasanya tak cukup hanya berucap terima kasih atas segala jasa yang telah diberikan guru.
"Selamat Hari Guru Nasional, Tahun 2024"


SEMANGAT PAGI GURUKU

Karya; Afrilia Eka Prasetyawati*

 

Selamat pagi ibu

Senyummu dinanti disetiap waktu

Sapamu ditunggu para muridmu

Sabarmu  adalah kemulyaan perilaku

Senjatamu adalah pena, buku dan ilmu

 

Selamat pagi bapak

Lihatlah kami memanggul tas di pundak

Berlelah meniti jalan mencapai puncak

Bimbinglah kami dengan bijak

Agar tepat langkah berpijak

 

Semangat pagi guruku

Tak kan cukup  sehari merayakan hari mu

Tak kan sebanding dengan pengabdianmu

Tak pantas rasanya menghitung jasamu

Tak kan  sebanding  dengan baktimu

 

Semangat pagi guruku

Tetaplah ukir senyum di depan muridmu

Meski hatimu sedang berkabut kelabu

Tetaplah berdiri tegak di panggung kelasmu

Meski kakimu mulai rapuh dimakan waktu

 

Semangat pagi guruku...

Lihatlah kami anak anak zaman

Siap merangkai peradaban

Dengan kemulyàan  ilmu dan iman

Buah pendidikan yang kau berikan

 


'Selamat Hari Guru"

Ponorogo, 25 November 2024


---------------------   

Afrilia Eka P (Penulis)*

* Penulis adalah Seorang Guru, dan pemerhati dalam bidang pendidikan 

Jumat, 20 September 2024

MEMAHAMI CERPEN DAN NOVEL SECARA KOMPREHENSIF

Oleh: Afrilia Eka Prasetyawati, M.Pd


   inspirasipendidikan.com- Hampir semua orang pernah mendengar kata Cerpen dan Novel. Bagi semua siswa mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi tentu pernah belajar dan membaca cerpen maupun novel. Banyak diantara kita yang memiliki hobi membaca cerpen bahkan novel, sehingga rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli terbitan novel terbaru. Meskipun demikian tidak banyak diantara kita yang mampu untuk menulis cerpen apalagi novel dengan sangat baik.

Baiklah untuk memahami lebih jauh tentang karya sastra fiksi ini kita akan membedah pengertian, ciri-ciri dari cerpen dan novel ini, sehingga dari situ dapat kita identifikasi apa perbedaan dan persamaan kedua karya sastra ini. Cerpen adalah singkatan dari Cerita pendek yang merupakan cerita fiksi bentuk prosa yang singkat padat, dengan unsur cerita berpusat pada satu peristiwa pokok sehingga jumlah dan pengembangan tokoh terbatas, dan keseluruhan ceritanya memberikan kesan tunggal. Inti cerita dalam cerpen adalah konflik batin yang ada pada diri tokoh, atau antar tokoh satu dengan yang lainnya.

Tarigan (1984) memberikan penjelasan ciri-ciri dari cerpen yaitu (1) singkat, padu, (2) memiliki unsur  utama berupa adegan, tokoh dan gerak, (3) bahasanya tajam, sugestiv, dan menarik perhatian, (4) memiliki kesan pengarang tentang kehidupan, (5) menimbulkan efek tunggal dalam pikiran pembaca, (6) mengandung detail dan insiden yang benar-benar terpilih, (7) memiliki pelaku utama yang menonjol dalam cerita, (8) menyajikan kebulatan efek dan kesatuan emosi. Lebih jauh lagi Tarigan mengklasifikasikan Cerpen ini berdasarkan panjangnya yaitu: Cerpen yang pendek dan Cerpen yang panjang. Cerpen yang pendek ditulis kurang lebih 5000 kata, sedangkan Cerpen yang panjang kurang lebih 50 sampai 90 halaman folio diklasifikasikan sebagai novelet. Lebih dari itu disebut novel. Memang jika dibaca dari beberapa referensi, beberapa ahli memiliki kategori sedikit berbeda untuk panjang tulisan dari sebuah Cerpen.

Novel berdasarkan KKBI adalah Menurut KBBI novel adalah buah karangan prosa yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat dari setiap pelaku atau tokoh. Pengertian lainnya novel adalah karangan prosa yang bersifat cerita yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang (tokoh), luar biasa karena kejadian ini terlahir dari suatu konflik, suatu pertikaian, yang mengalihkan jurusan nasib tokoh tersebut. Novel memiliki unsur utama yaitu unsur intrinsic dan ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang berasal dari dalam novel itu sendiri, seperti yang terkait dengan pengarang, struktur sosial, pembaca, sosial politik, sosial ekonomi, dan sebagainya. Unsur ekstrinsik yang membangun karya sastra bisa berasal dari biografi pengarang, psikologi (psikologi pengarang, psikologi pembaca, psikologi karya sastra), keadaan lingkungan pengarang. Keadaan lingkungan tersebut, bisa dipengaruhi dari segi ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Banyak sekali novelis Indonesia yang menghasilkan cerita yang luar biasa, seperti Habiburrahman El Sirazi dengan Ayat-Ayat Cinta, Andrea Hirata yang menulis Laskar Pelangi, Tere Liya yang sudah menulis ratusan judul novel dll. Dari semua karya tersebut jika kit abaca maka akan terlihat jelas sesuai dengan pengertian novel. Karena kompleksitas dari novel inilah maka banyak sekali Film di layar lebar yang terinspirasi diangkat dari hasil cerita dalam Novel. Salah satu yang sudah banyak dikenal di dunia adalah karya JK Rowling yaitu Harry Potter.

Novel tergolong ke dalam jenis karagan prosa baru. Lebih lanjut dijelaskan beberapa ciri dari prosa baru antara lain: (1) prosa baru bersifat dinamis yang senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan masyarakatnya; (2) masyarakatnya sentris, yaitu cerita mengambil bahan dari kehidupan masyarakat sehari-hari; (3) bentuknya roman, novel, cerpen, kisah, drama; (4) terutama dipengaruhi kesusastraan barat; dan (5) diketahui siapa pengarangnya karena dinyatakan dengan jelas.

---------------- 

* Penulis adalah Guru dan Alumni Magister PBSI Unipma Madiun

Rabu, 10 Juli 2024

Mengenal Gurindam

 
Afrilia Eka Prasetyawati, M.Pd (Penulis)

Gurindam adalah salah satu jenis puisi lama yang berasal dari Melayu. Gurindam terdiri dari dua baris dalam setiap baitnya, dengan rima yang sama (AA, BB, CC, dst). Gurindam biasanya berisi nasihat, petuah, atau ajaran moral.

Istilah "gurindam" berasal dari bahasa Sanskerta "kirindam" yang berarti "perumpamaan". Gurindam pertama kali muncul di Riau pada abad ke-16 dan berkembang pesat di abad ke-19.

Ciri-ciri gurindam:

  • Terdiri dari dua baris dalam setiap baitnya.
  • Memiliki rima yang sama (AA, BB, CC, dst).
  • Berisi nasihat, petuah, atau ajaran moral.
  • Baris pertama (syarat) berisi masalah atau perjanjian.
  • Baris kedua (akibat) berisi jawaban atau penyelesaian dari masalah tersebut.

Menyusun Gurindam yang Baik

Berikut adalah beberapa tips untuk menyusun gurindam yang baik:

  • Tentukan tema gurindam. Tema gurindam bisa apa saja, seperti nasihat tentang kehidupan, pendidikan, agama, dan sebagainya.
  • Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Hindari menggunakan bahasa yang terlalu rumit atau berbunga-bunga.
  • Gunakan rima yang tepat. Rima yang tepat akan membuat gurindam lebih indah dan mudah diingat.
  • Gunakan majas atau kata kiasan. Penggunaan majas atau kata kiasan akan membuat gurindam lebih menarik dan bermakna.
  • Perhatikan isi gurindam. Isi gurindam haruslah bermanfaat dan dapat memberikan pelajaran bagi pembacanya.
  • Perhatikan struktur gurindam. Struktur gurindam haruslah rapi dan mudah dipahami.

Contoh Gurindam

Berikut adalah contoh gurindam karya Raja Ali Haji yang terkenal dengan judul "Gurindam Dua Belas":
Gurindam Dua Belas
Bait 1
Syarat: Barang siapa mengenal Allah
Akibat: Maka ia kenal diri pula
Bait 2
Syarat: Barang siapa mengenal diri
Akibat: Maka ia mengenal Tuhan pula
Bait 3
Syarat: Barang siapa mengenal dunia
Akibat: Maka ia mengenal akhirat pula
Bait 4
Syarat: Barang siapa mengenal akhirat
Akibat: Maka ia mengenal yang berkuasa
Bait 5
Syarat: Barang siapa mengenal yang berkuasa
Akibat: Maka ia akan hidup dalam selamat sentosa
Bait 6
Syarat: Barang siapa tidak mengenal yang berkuasa
Akibat: Maka ia akan hidup dalam dunia yang fana
Bait 7
Syarat: Barang siapa mengenal Allah
Akibat: Maka ia akan hidup dalam selamat sentosa
Bait 8
Syarat: Barang siapa mengenal diri
Akibat: Maka ia akan tahu bagaimana hidup yang berperi
Bait 9
Syarat: Barang siapa mengenal dunia
Akibat: Maka ia akan tahu bagaimana hidup yang sesungguhnya
Bait 10
Syarat: Barang siapa mengenal akhirat
Akibat: Maka ia akan tahu bagaimana hidup yang kekal
Bait 11
Syarat: Barang siapa mengenal yang berkuasa
Akibat: Maka ia akan hidup dalam taat dan patuh
Bait 12
Syarat: Barang siapa tidak mengenal yang berkuasa
Akibat: Maka ia akan hidup dalam kesesatan dan kemaksiatan

Gurindam di atas merupakan contoh gurindam yang baik karena memiliki tema yang jelas, bahasa yang mudah dipahami, rima yang tepat, penggunaan majas yang menarik, isi yang bermanfaat, dan struktur yang rapi.

Contoh Gurindam Lainnya:
Berikut adalah beberapa contoh gurindam dengan tema yang berbeda:
Gurindam Nasihat
Syarat: Jika hendak mengenal orang berbahagia
Akibat: Sangat memeliharakan yang sia-sia
Syarat: Hendaklah peliharakan kaki
Akibat: Daripada berjalan yang membawa rugi
Syarat: Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
Akibat: Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai
Syarat: Bersungguh-sungguhlah engkau memelihara tangan
Akibat: Daripada segala berat dan ringan
Syarat: Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Akibat: Bertanya dan belajar tiadalah jemu

Gurindam Pendidikan
Syarat: Ilmu itu bagai pelita hati
Akibat: Terangilah jalannya yang sesat
Syarat: Jika engkau ingin pandai
Akibat: Rajin-rajinlah engkau berlajar
Syarat: Berguru kepada orang yang berilmu
Akibat: Supaya engkau menjadi orang yang terhormat
Syarat: Janganlah engkau malu bertanya
Akibat: Supaya engkau tidak menjadi orang yang bodoh
Syarat: Jika engkau ingin sukses
Akibat: Bekerjalah dengan tekun dan ulet

Gurindam Agama
Syarat: Barang siapa mengenal Allah
Akibat: Maka ia kenal diri pula
Syarat: Barang siapa mengenal diri
Akibat: Maka ia mengenal Tuhan pula
Syarat: Barang siapa mengenal dunia
Akibat: Maka ia mengenal akhirat pula
Syarat: Barang siapa mengenal akhirat
Akibat: Maka ia mengenal yang berkuasa
Syarat: Barang siapa mengenal yang berkuasa
Akibat: Maka ia akan hidup dalam selamat sentosa
Gurindam Cinta
Syarat: Jika engkau ingin dicintai
Akibat: Berikanlah cinta yang tulus dan sejati
Syarat: Janganlah engkau menyakiti hati
Akibat: Supaya engkau tidak disakiti pula
Syarat: Setia dan percayailah kekasihmu
Akibat: Supaya hubunganmu menjadi langgeng
Syarat: Berkomunikasi dengan baik
Akibat: Supaya terhindar dari kesalahpahaman
Syarat: Salinglah menghormati dan menghargai
Akibat: Supaya cintamu semakin kuat dan kokoh

Gurindam Kenegaraan
Syarat: Jika engkau ingin negara yang maju
Akibat: Rajin-rajinlah belajar dan bekerja
Syarat: Cintailah tanah airmu
Akibat: Supaya engkau bersedia membelanya
Syarat: Hormatilah pahlawan yang telah gugur
Akibat: Supaya engkau terinspirasi oleh semangat mereka
Syarat: Jagalah persatuan dan kesatuan bangsa
Akibat: Supaya negara kita menjadi kuat dan kokoh
Syarat: Berikanlah kontribusi yang terbaik untuk negara
Akibat: Supaya negara kita menjadi lebih maju dan sejahtera

Contoh-contoh gurindam di atas hanya beberapa contoh dari banyaknya gurindam yang ada. Gurindam dapat dibuat dengan tema apa saja, sesuai dengan keinginan dan kreativitas penulisnya. Sebagai karya sastra lama, Gurindam sekarang ini jarang dihasilkan, dan memang penyair yang menghasilkan juga berkurang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 

  • Perubahan zaman dan tren. Di zaman sekarang, banyak orang lebih menyukai puisi modern yang lebih bebas dan ekspresif daripada gurindam yang terikat aturan dan struktur.
  • Kurangnya minat generasi muda. Generasi muda sekarang lebih tertarik dengan genre sastra lain, seperti cerpen, novel, dan puisi modern.
  • Kurangnya media publikasi. Media publikasi untuk gurindam, seperti majalah sastra dan antologi puisi, sudah tidak sebanyak dulu.

Namun, masih ada beberapa komunitas dan organisasi yang berusaha untuk melestarikan dan mengembangkan gurindam. Komunitas dan organisasi ini mengadakan workshop, lomba menulis gurindam, dan penerbitan buku gurindam.

Berikut adalah beberapa contoh penyair kontemporer yang masih menghasilkan karya gurindam:

  • Suryatati A. Manan (Pulau Penyengat, Kepulauan Riau)
  • Huznizar Hood (Padang, Sumatera Barat)
  • Tusiran Suseno (Tanjungpinang, Kepulauan Riau)
  • Teja Al Habd (Bintan, Kepulauan Riau)
  • Abdul Kadir Ibrahim (Tanjungpinang, Kepulauan Riau)

Selain itu, banyak penyair muda yang mulai tertarik untuk menulis gurindam dengan gaya dan bahasa yang lebih modern. Meskipun jumlah penyair gurindam tidak banyak, semangat untuk melestarikan dan mengembangkan gurindam masih ada. Gurindam adalah bagian penting dari kekayaan budaya bangsa Indonesia dan perlu dilestarikan agar tidak punah.

 *Penulis adalah alumni Magister Bahasa dan Sastra Indonesia UNIPMA Madiun