السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ
ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ
اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا
بَعْدُ
Yang saya hormati Dewan juri, dan
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan nikmat, rahmat, taufik dan hidayahNya, Sehingga sampai detik ini, kita masih bisa berpegang teguh dengan ajaran Islam. InsyaAllah sampai akhir hayat pun kita tetap berada dan berjuang di jalan Allah. Mari kita syukuri semua itu dengan mengucap “Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin”
Allohumma
Sholli “ala Sayyidinaa Muhammad.
Sholawat beserta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita, Baginda
Nabi Muhammad SAW. Yang kita harapkan, yang kita nantikan syafaatnya di yaumul
qiyamah.
Hadirin Rahimakumullah,
Dalam
kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan pidato dengan judul “Peran
Pemuda untuk Kebangkitan Indonesia”
Izinkan
saya mengingatkan lagu ini:
Bangun
pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Hadirin yang berbahagia, mengapa saya mengawali pidato kali
ini dengan lagu tadi?. Karena tanggal 20 Mei bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional. Lagu yang dikarang oleh Alfred Simanjuntak ini, sering
kita dengar, sering kita nyanyikan. Tetapi pernahkah kita menghayati liriknya?
Bahwa kemajuan bangsa ini berada di tangan para pemuda. Menjadi tanggung jawab
para pemuda dan pemudi.
Saudara-saudara
sekalian, kita
ketahui bersama perjuangan para pahlawan yang demikian luhurnya untuk bangsa
Indonesia. Maka saatnya bagi kita sebagai pemuda Indoneisa untuk bangkit dan mengisi kemerdekaan ini.
dengan apa? Dengan potensi, dengan bakat, dengan prestasi yang kita miliki,
dengan ketrampilan di bidang apapun untuk kemajuan Indonesia.
Hadirin
Rahimakumullah,.
Sebagai Pemuda Islam kadang kita berfikir pesimis. Mampukah kita melakukan itu?
Jawabnya adalah pasti mampu, karena kita adalah umat terbaik.
Sebagai generasi muda Islam, kita harus menyuruh kepada
kebaikan, dan mencegah kemungkaran. Tidak boleh pemuda Islam melakukan tindakan
yang merongrong bagsa ini, tidak boleh para pemuda justru menjadi koruptor dan
menyengsarakan bangsanya sendiri.
Hadirin
yang berbahagia, lantas apa yang seharusnya dilakukan pemuda
selanjutnya?
Pemuda
harus terlibat dalam memajukan pendidikan. Aset
terbesar dari suatu negara bukanlah sumber daya alamnya semata. Lebih dari itu,
kualitas sumber daya manusia (SDM) pun menjadi faktor penting yang dapat menunjukkan
kekuatan suatu bangsa. Sebagai pemuda, sebagai pelajar, sudah seharusnya kita
tunjukkan prestasi kita, kita tunjukkan kualitas kita dalam pendidikan.
Dalam Islam sendiri kualitas
pendidikan menjadi satu hal yang sangat diprioritaskan karena melalui
pendidikanlah seseorang dapat memperoleh ilmu dengan baik. Allah SWT berfirman,
dalam surat Al Mujadilah ayat 11, yang artinya "... niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat ..."
Dewan juri dan hadirin yang berbahagia.
Saya ingin
mengingatkan pesan Bung Karno, Presiden pertama Indonesia melalui sebuah
ungkapan, “Beri aku 1000 orang tua, maka akan aku cabut semeru dari akarnya.
Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Ungkapan Bung Karno ini memiliki pesan
mendalam betapa pentingnya peran pemuda bagi kemajuan bangsa. Sekarang ini, ada
banyak hoax yang justru akan bisa memecah belah bangsa kita sendiri, maka
generasi muda Islam harus cerdas dan bijak menyikapi hal ini. Pemuda pemudi Islam
harus mampu memberikan sumbangsih dalam menjaga keutuhan NKRI. Ingatlah “ hubbul
wathon minal iman” bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman.
Dewan juri dan Hadirin rahimakumullah, Demikianlah yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua. Saya tutup pidato ini dengan pantun.
Pergi ke Sumatera naik kapal
Kapal pun mulai berlabuh
Selamat Hari Kebangkitan Nasional
Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!
Wallahul muwaffiq ila aqwamit-tharieq
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.