f ' KESENJANGAN TEKNOLOGI DIGITAL DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA ~ Inspirasi Pendidikan

Senin, 07 Juli 2025

KESENJANGAN TEKNOLOGI DIGITAL DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA

 Oleh: Nida Rofifah

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat saat ini, penggunaan teknologi digital dalam dunia pendidikan juga semakin meningkat pesat. Pembelajaran yang dilakukan secara daring, pemanfaatan platform media sosial, dan penggunaan berbagai aplikasi pembelajaran saat ini sudah menjadi bagian tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar. Di era digital seperti saat ini sebenarnya memberikan peluang besar kepada pendidik dan peserta didik semua untuk memperluas akses pendidikan, meningkatkan kreativitas dan inovasi, dan juga memfasilitasi pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan. Kita diberi kemudahan untuk mengakses berbagai bahan ajar secara lebih luas. Namun, di balik semua kemudahan itu, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh para pendidik, peserta didik, dan pemerintah khususnya dalam bidang pendidikan.

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah terjadinya ketidak setaraan pada titik akses teknologi atau kesenjangan akses teknologi. Meskipun saat ini teknologi sudah tersebar dimana mana dan terealisasikan secara masif, akan tetapi masih terdapat beberapa tempat atau daerah yang masih belum bisa dijangkau oleh tekhnologi yang disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu akses internet yang tidak memadai sehingga hal itu menyebabkan kesulitan bagi para peserta didik untuk bisa mengakses teknologi AI dengan mudah.1 Selain itu, tidak semua peserta didik memiliki perangkat yang memadai. Ini menciptakan ketidakadilan dalam peluang belajar, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau keluarga dengan ekonomi golongan menengah kebawah. Seperti dalam penelitian studi kasus pada masyarakat pedesaan yang dilakukan oleh Adristi Naura Syifa dan kawan-kawan menunjukkan bahwa kesenjangan digital dan akses internet di kabupaten Katingan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam berbagai profesi. Hasil penelitian terhadap masyarakat Kabupaten Katingan yang berprofesi sebagai ASN (aparatur sipil negara), guru, petani sawit, wirausaha, tenaga honorer, mahasiswa, pegawai harian lepas, dan ASN di UPTD Puskesmas Tumbang Sanamang, menunjukkan bahwa kesenjangan akses digital telah memberikan dampak terhadap pendidikan, perekonomian, dan kehidupan sosial masyarakat. Sehingga perlu adanya peran aktif pemerintah untuk mengatasi hal tersebut.2

Selain itu, tantangan lain adalah ketersediaan sumber daya manusia yang mampu untuk mengelola dan mengembangkan teknologi pendidikan secara efektif. Seorang pendidik harus terus meningkatkan kompetensinya dalam bidang teknologi, pedagogi digital, pengelolaan kelas, dan lain sebagainya. Sayangnya, tidak semua pendidik memiliki kesempatan pelatihan teknologi digital yang memadai yang dapat berpengaruh signifikan pada kualitas pembelajaran apalagi terhadap guru yang sudah menginjak usia lanjut.

Dari tantangan tersebut, penting bagi kita semua untuk melihat peluang yang ada. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus berperan aktif dalam menyediakan fasilitas, pelatihan, serta membangun sistem yang inklusif dan aman. Guru juga perlu terus mengembangkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik dan juga harus berinovatif dalam mengajar menggunakan teknologi. Sementara peserta didik harus didukung agar mampu memanfaatkan teknologi secara positif dan bertanggung jawab. Jika semua elemen mampu bekerja sama dan beradaptasi dengan perubahan ini, maka pendidikan Indonesia akan mampu bersaing di tingkat global dan menghasilkan generasi penerus yang kompeten serta inovatif

Bahan Bacaan:

1 M. Zidan Rizki, “Tantangan Pendidikan Indonesia di Era Digitalisasi Artificial Intelligence (AI),” JIIC: Jurnal Intelek Insan Cendekia, Vol. 1, No. 7 (September, 2024), 2924.

2 Adristi Naura Syifa, dkk, “Kesenjangan Digital dan Akses Internet di Kabupataen Katingan: Studi Kasus Pada Masyarakat Pedesaan,” Jurnal Kaganga, Vol. 8, No. 1 (April, 2024).
-----------------------------

* Penulis adalah mahasiswa jurusan PAI, UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo

0 comments:

Posting Komentar