f ' AI DALAM LINGKUNGAN BELAJAR: INOVASI ATAU ANCAMAN UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA DI MASA DEPAN? ~ Inspirasi Pendidikan

Kamis, 10 Juli 2025

AI DALAM LINGKUNGAN BELAJAR: INOVASI ATAU ANCAMAN UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA DI MASA DEPAN?

Oleh : Nana Nurfarahim Jamsari
 

Kemajuan dalam bidang kecerdasan buatan (atau Artificial Intelligence, AI) semakin cepat. Di banyak area kehidupan, AI sudah berperan dalam membantu manusia, termasuk di sektor pendidikan. Dari aplikasi belajar, sistem evaluasi otomatis, hingga pengajar virtual, semua ini menunjukkan bahwa teknologi ini mulai memasuki kelaskelas. Namun, muncul satu pertanyaan krusial: apakah AI merupakan inovasi yang mendatangkan kemajuan, atau malah menjadi risiko bagi masa depan pendidikan di Indonesia?

AI Sebagai Inovasi Dalam Dunia Pendidikan

Tidak dapat disangkal bahwa kecerdasan buatan memberikan banyak kemudahan dalam pembelajaran. Salah satu contohnya adalah aplikasi yang didukung AI yang dapat menjelaskan materi pelajaran dengan cara yang lebih interaktif dan sesuai dengan kecepatan masing-masing siswa. Para guru juga akan lebih terbantu dalam membuat soal, menganalisis prestasi belajar, bahkan memberikan umpan balik kepada siswa dengan lebih cepat. Selain itu, AI memiliki potensi untuk mengatasi ketimpangan akses pendidikan. Di lokasi-lokasi terpencil, seringkali sulit untuk menemukan guru yang berkualitas. Dengan bantuan teknologi berbasis AI, siswa di daerah tersebut dapat mengakses materi dan bimbingan yang hampir setara dengan siswa yang berada di kota besar. Hal ini menjadikan AI sebagai inovasi yang sangat menjanjikan untuk pemerataan pendidikan. Di samping itu, AI juga dapat membantu guru dalam mengidentifikasi gaya belajar siswa secara lebih individual. Dengan sistem yang mampu menganalisis data perilaku belajar siswa, para guru dapat menyesuaikan metode pengajaran yang paling tepat, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif.

AI Sebagai Ancaman Dalam Dunia Pendidikan

Meskipun memberikan banyak keuntungan, keberadaan AI juga menimbulkan berbagai masalah. Salah satu hal yang dikhawatirkan adalah kemungkinan pengurangan peran guru dalam mendidik. Jika semua informasi bisa diperoleh dari mesin, apakah keberadaan guru masih diperlukan? Padahal, tugas guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik, memberikan contoh yang baik, serta membangun karakter siswa. Masalah

lainnya adalah ketidakmerataan akses digital. Tidak semua sekolah di Indonesia memiliki jaringan internet yang berkualitas, bahkan perangkat teknologi yang memadai pun masih terbatas. Jika AI diterapkan sebagai elemen utama dalam proses belajar tanpa adanya solusi untuk pemerataan akses, yang akan terjadi bukanlah kemajuan, melainkan peningkatan kesenjangan antara pelajar di perkotaan dan di pedesaan. Selain itu, penggunaan AI yang berlebihan bisa menghilangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Jika semua jawaban dapat ditemukan melalui AI, para siswa berpotensi menjadi pasif dan hanya bergantung pada mesin. Ini jelas berbenturan dengan tujuan pendidikan yang ingin menciptakan generasi yang mandiri, kreatif, dan berpikiran terbuka.

Solusi: Kerja Sama antara AI dan Guru

Untuk menjawab pertanyaan yang diajukan sebelumnya, kita harus memandang AI sebagai bantuan, bukan sebagai lawan. AI dapat menjadi inovasi signifikan dalam pendidikan jika dimanfaatkan dengan cerdas dan seimbang. Peran guru tetap harus menjadi yang utama dalam proses pengajaran. AI hanya berfungsi sebagai alat yang mempermudah pekerjaan guru, bukan sebagai pengganti. Pemerintah juga perlu bertindak segera dengan mengembangkan kebijakan yang mendukung penerapan AI dalam sistem pendidikan, sembari memastikan bahwa setiap wilayah memiliki akses yang cukup terhadap teknologi. Pelatihan bagi para guru juga sangat penting agar mereka dapat menghadapi era baru ini dan dapat memaksimalkan penggunaan AI. Yang tidak kalah penting, siswa harus dibimbing agar tidak sepenuhnya bergantung pada AI. Mereka perlu tetap didorong untuk berpikir kritis, berani berdebat, dan belajar dari pengalaman langsung. Meskipun teknologi sangat maju, pendidikan tetap harus menyentuh perasaan dan membentuk karakter.

Kesimpulan

Penggunaan AI di dalam kelas dapat menjadi terobosan besar bagi pendidikan di Indonesia jika dikelola dengan baik. Namun, jika disalahgunakan atau dibiarkan tanpa pengawasan, hal itu juga bisa menjadi ancaman serius. Oleh karena itu, tanggung jawab kita bersama--guru, orang tua, pemerintah, dan masyarakat adalah memastikan bahwa teknologi ini berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kecerdasan bangsa, bukan untuk menggantikannya. Mari kita gunakan AI sebagai mitra, bukan pengganti, dalam menciptakan masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik.
----------- 
* Penulis adalah Mahasiswi Jurusan PAI di UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo

0 comments:

Posting Komentar